KONFIGURASI DHCP SERVER PADA DEBIAN 12
Step By Step Lengkap Dengan Screenshot
Assalamu'alaikum Wr.Wb
HalloHai!..π.. Perkenalkan nama saya Jelita Arum Andini. Mungkin kamu datang ke sini buat langsung praktik Konfigurasi DHCP Server pada Debian 12 , tapi percaya deh — ngerti dulu sedikit teorinya akan bikin kamu lebih cepat paham dan lebih mudah improvisasi ke depannya.
Jadi, sebelum kita ke tutorialnya, mari kita pelajari dulu semua teori yang berkaitan dengan DHCP server, seperti deskripsi, fungsi, dsb. ππ
Apa itu DHCP Server..❔
Fungsi DHCP Server π‘
- Memberikan Alamat IP Otomatis: DHCP server secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat yang terhubung ke jaringan.
- Memberikan Konfigurasi Jaringan: Menyediakan info penting seperti subnet mask, default gateway, dan DNS server.
- Mengelola Lease IP: Mengatur durasi pemakaian IP (lease time) dan mendaur ulang IP yang sudah tidak digunakan.
- Mencegah Konflik IP: Menjamin setiap perangkat mendapatkan IP unik, sehingga tidak ada bentrok antar perangkat.
- Mempermudah Administrasi Jaringan: Mengurangi pekerjaan manual dalam pengaturan jaringan, cocok untuk jaringan besar dan dinamis.
Kelebihan DHCP Server ✅
- Otomatisasi Konfigurasi IP: IP address dan pengaturan jaringan lainnya diberikan secara otomatis.
- Menghemat Waktu dan Tenaga: Tidak perlu setting manual untuk setiap perangkat.
- Menghindari Konflik IP: DHCP menjamin setiap perangkat mendapatkan IP yang unik.
- Mudah Dikelola: Perubahan konfigurasi bisa dilakukan dari satu tempat (server).
- Fleksibel dan Dinamis: Perangkat baru langsung bisa terhubung dan mendapat IP.
- Cocok untuk Jaringan Besar: Bisa mengatur ratusan hingga ribuan perangkat dengan mudah.
- Mendukung Mobilitas: Perangkat bisa berpindah-pindah tanpa setting ulang.
Kekurangan DHCP Server ❎
- Ketergantungan pada Server: Jika DHCP server mati atau bermasalah, perangkat tidak bisa mendapatkan IP dan tidak bisa terkoneksi ke jaringan.
- Potensi Masalah Keamanan: Jika tidak dikonfigurasi dengan baik, DHCP bisa disalahgunakan oleh pihak tidak sah (misalnya dengan DHCP spoofing).
- Konfigurasi Awal Butuh Keahlian: Untuk jaringan besar, setting DHCP server membutuhkan pemahaman teknis yang baik.
- Kurang Cocok untuk Sistem yang Butuh IP Tetap: Beberapa perangkat (seperti server atau printer) lebih cocok menggunakan IP statis agar tidak berubah-ubah.
Cara Kerja DHCP Server π
- Perangkat klien (misalnya laptop) mengirim pesan broadcast ke jaringan.
- Tujuannya untuk mencari DHCP server yang tersedia.
- Pesan: “Siapa bisa kasih saya IP?”
- DHCP server menerima permintaan dan merespons dengan pesan Offer.
- Isi pesan: Alamat IP yang ditawarkan, subnet mask, gateway, DNS, dan lease time.
- Klien memilih salah satu tawaran dan mengirimkan pesan Request.
- Klien secara resmi meminta untuk menggunakan IP yang ditawarkan oleh server tertentu.
- DHCP server membalas dengan pesan ACK (Acknowledgement).
- Ini adalah konfirmasi bahwa klien diizinkan menggunakan alamat IP tersebut.
- Alamat IP yang diberikan memiliki waktu pemakaian (lease time) tertentu.
- Setelah lease habis, klien dapat memperpanjang (renew) atau mendapatkan IP baru.
- Jika klien mati atau keluar dari jaringan, IP bisa dikembalikan ke pool agar bisa digunakan oleh perangkat lain.
Langkah - Langkah Konfigurasi DHCP Serverπ
2. Masuk kedebian sebagai root dan ketikkan password yang telah ditetapkan
3. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi IP untuk server debian. Ketikkan perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi IP nya. Silahkan tulis konfigurasinya sesuai dengan gambar dibawah ini (Sesuaikan IP dengan yang ingin digunakan). Jika sudah tekan Ctrl+S untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar dari konfigurasi.


Tahap Pengujian
1. Untuk proses ini silahkan masuk ke "control panel" > "network and internet" > "network and sharing center" > "cange adaptor setting" .2. Klik 2x adapter yang ter-setting sebagai Host-Only dan Pilih Properties (untuk mengetahuinya, arahkan kursor ke adapter yang dituju, tunggu dan akan muncul keterangannya).

3. Klik 2x pada Internet Protocol version 4 dan pilih opsi ke yang paling atas.


_____
Sekarang kamu sudah tahu bagaimana DHCP server bekerja, mulai dari konsep hingga proses DORA yang penting banget dalam dunia jaringan.
Bayangkan kalau semua IP harus diatur manual—bisa kacau, apalagi di jaringan besar! Untungnya, DHCP hadir sebagai pahlawan pengatur IP otomatis yang bikin hidup administrator jaringan jauh lebih mudah. π
Sudah siap coba sendiri? Yuk, praktikkan langsung di virtual network kamu.
Sampai jumpa di tutorial selanjutnya | Wassalamu'alaikum Wr.Wb ✨
Komentar
Posting Komentar